
Lage, Buletin Sulawesi – Pihak Pemda Poso bersama TNI-Polri, tokoh agama dan para pendeta menggelar pertemuan dengan dua ratus warga desa Malei, Kecamatan lage akhir pekan kemarin Sabtu 19 Agustus 2017.
Pertemuan yang di gelar di balai desa Malei Lage tersebut, untuk mencari solusi atas terjadinya perkelahian para pemuda antara desa Malei Lage dan warga desa Malei Tojo pada Senin malam 14 Agustus 2017 lalu.
Dimana dalam insiden perkelahian antara pemuda itu, satu anggota Bhabinkamtibmas desa Malei Lage Bripka Halaka yang bertugas untuk mengamankan kejadian justru menjadi pengeroyokan pemuda, motor dinasnya juga dirusaki pelaku. Tak hanya itu satu orang warga Malei Lage juga menjadi korban pemukulan perkelahian pemuda.
Dihadapan dua ratus warga Malei Lage, Kapolres Poso AKBP Bogiek Sugiyarto mengatakan, jika saat ini sepuluh orang pelaku pemukulan anggota Bhabinkamtibas dan pemukulan salah satu warga telah ditangkap oleh pihak kepolisian, dimana para pelaku tersebut saat melakukan perkelahian tengah dalam kondisi mabuk.
“Tidak sampai 1 x 24 jam pelaku pemukulan anggota saya dan pemukulan warga telah kami tangkap ada sepuluh orang semua pelakunya. Pelaku ada yang dibawah umur, dan pelaku semua sudah dalam kondisi tak sadar akibat mabuk miras,” ungkap Bogiek Sugiyarto.
Bogiek menyampaikan, bahwa kasus perkelahian antara dua kelompok pemuda itu murni tindak kriminal dan tak ada unsur agama apapun. Kepolisian juga akan membentuk penanganan miras dan melakukan evaluasi bersama.
“Kasus ini murni tindak kriminal perkelahian, tidak ada informasi antar agama dan tengah kami tangani. Terkait miras saya akan membentuk penanganan miras serta evaluasi bersama,” tegasnya.
Kata Bogiek, untuk meningkatkan keamanan pasca terjadi perkelahian pemuda itu, kini pihak kepolisian akan melakukan patroli rutin di wilayah desa Malei lage serta menambah dua personil anggota Bhabinkamtibmas.
“Kami akan tingkatkan pengamanan disini, anggota Bhabinkamtibmas dua orang akan kami tambah kami pasang anggota yang muda-muda disini,” jelasnya.
Selain itu wakil bupati Poso Samsuri menyampaikan, pemda Poso sangat berharap peran masyarakat untuk membantu aparat keamanan demi mewujudkan hidup yang aman dan damai sejahtera.
“Kami berharap kepada seluruh masyarakat khususnya yang hadir dalam pertemuan, untuk membangun desa ini agar tidak ada lagi yang saling bermusuhan dan menghargai antar sesama,” harap Samsuri.
Sementara itu Dandim 1307 Poso Letkol Inf Dody Triyohadi menekankan anggota Babinsa di wilayah desa Malei Lage untuk lebih aktif melaksanakan tugasnya. Kata Dody pihak TNI siap membackup kepolisian dalam penanganan miras yang menjadi permasalahan perkelahian pemuda.
Para tokoh agama islam dan pendeta juga berpesan, agar perkelahian para pemuda yang terjadi itu harus segera di hentikan agar tidak berkepanjangan serta masyarakat harus sepenuhnya hidup yang rukun dan damai.
Dalam pertemuan ini perwakilan kelompok dua pemuda yang bertikai dihadapan ratusan warga membacakan ikrar damai dan berjanji tak akan mengulangi kejadian tersebut.
Selain itu juga dilakukan penandatangan kesepakatan damai antara pemuda Malei Lage dan Malei Tojo yang disaksikan Kepolisian, TNI, Wabup, tokoh agama, pendeta dan ratusan warga yang hadir.