Staff khusus Menteri Pertanian bidang Agribisnis, Luthfie Halide mengatakan, pihaknya optimis tanaman bawang putih akan berhasil dikembangkan di lembah Napu. Sebelumnya, pemerintah bersama kelompok tani Mekar Sari desa Watumaeta, kecamatan Lore Tengah melakukan uji coba penanaman di Napu pada April 2020 lalu dan telah melakukan panen pada hari Jumat 17 Juli 2020 di lahan seluas seperempat hektar di desa Watumaeta.
Panen itu merupakan bagian dari uji adaptasi terhadap tiga varietas bawang putih, masing masing varietas Sangga Sembayung NTB, varietas Lumbu Hijau hasil pengembangan Kementerian Pertanian, serta varietas Tinombo sebagai varietas yang akan diuji sertifikasi sebagai komoditas baru dari Sulawesi Tengah.
Halide mengatakan, jika di kelola dengan baik, maka lembah Napu bisa menjadi penghasil bawang putih yang akan memenuhi kebutuhan dalam negeri yang hingga kini masih bergantung pada ekspor bawangp utih dari Tiongkok.
Lembah Napu yang terdiri dari 4 kecamatan merupakan penghasil utama sayuran dan palawija di kabupaten Poso. Kawasan ini memang menjadi salah satu pemasok kebutuhan sayuran untuk wilayah Sulawesi Tengah bahkan hasilnya dipasarkan sampai ke Kalimantan. Namun bawang putih adalah tanaman baru bagi petani diwilayah itu.
Petani di kabupaten Poso hingga kini belum menjadikan bawang putih sebagai salah satu komoditas utama mereka seperti halnya bawang merah. Data BPS tahun 2018 menunjukkan belum ada data tentang hasil panen bawang putih. Hanya tercatat panen bawang merah di kecamatan Lore Timur sebesar 4,048 ton, sementara di kecamatan Lore Utara tercatat panen bawang merah sebanyak 2,851 ton.
Staff khusus Menteri Pertanian Eric Tamalagi mengatakan, rencananya, bawang putih varietas Tinombo akan segera dilakukan uji DNA sebagai persyaratan sertifikasi benih. Varietas Tinombo adalah varietas lokal Sulawesi Tengah yang populer ditanam petani di Dusun Tompeng, Desa Ogoalas, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong.
Menurut data Kementrian Pertanian, hasil bawang putih dari para petani di Indonesia masih sangat kecil, belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dari 500 ribu ton kebutuhan warga Indonesia, petani dalam negeri hanya dapat memenuhi 88 ribu ton saja. Sehingga, untuk memenuhinya harus mengimpor bawang putih dari negara lain. Oleh karena itu, varietas bawang putih yang adaptif di wilayah ini akan dikembangkan dalam skala luas untuk mewujudkan swasembada bawang putih, yang merupakan target Kementerian Pertanian.