POSO,Buletinsulawesi.com-Selama 51 tahun mengalami kerisis air bersih, akhirnya waraga Dusun Patende,Kelurahan Sayo,Kabupaten Poso,Sulawesi Tengah telah bisa menikmati air bersih di rumah mereka. Dimana sebelumnya warga hanya bisa mengabil air bersih jika berjalan satu hingga dua kilometer dengan melewati bukit yang terjal,sungai serta lembah.
Hal ini tidak lepas dari perhatian dari tiga pilar yang ada didusun tersebut,yakni Babinsa,Bhabin kamtibmas serta Lurah Setempat. Tiga orang ini memiliki rasa sosial yang tinggi kepada masyarakat bertaraf hidup rendah dan seadanya dapat mencetuskan ide kreatif yang dapat bermanfaat kepada warga yang selama 51 tahun kesulitan air bersih.
Dari ide mereka ini menjadi perhatian khusus dandim dan kapolres selaku pinpinan yang di mana anggota mereka berhasil memecahkan masalah warga mengenai sulitnya air bersih dari tahun 1966. Maka dari itu Dandim 1307/Poso Letkol Inf Dody Triyo Hadi dan Kapolres Poso AKBP Bogiek Sugiyarto, langsung meninjau hasil kerja keras tiga pilar yang letaknya berada di jurang dengan kedalaman sekitar tujuh puluh meter.
Terdapat sebuah bak penampungan sekaligus merupakan sumber mata air yang menggunakan pompa sehingga bisa mengalir kerumah warga yang berada jauh lebih tinggi dari sumber mata air. Sebelunya sumber air tersebut yang muncul dari sela-sela bebatuan tidak difungsikan secara baik sehingga terbuang sia-sia.
Hal ini dilakukan secara swadaya dan tidak memungut biaya dari masyarakat setempat,namun pekerjaanya di lakukan secara bersama-sama sehingga bisa menikmati air diperkampungan tampa mengeluarkan kringat yang bercucuran dan mengurangi resiko.
Warga dusun Patende sebelumnya mencapai sekitar lima puluh Kepala Keluarga (KK), namun karena konflik dan kesulitan mendapatkan air bersih sehingga merka sebagian pindah tempat dan tersisa sepuluh kepala keluarga, namun setelah adanya air tersebut mengalir diperkampungan, kini mulai bertambah.
Selain pengadaan air bersih telah di pasangkan lampu dan tiga pilar ini membangunkan jembatan penghubung,pasalnya dusun tersebut terpisahkan dengan sungai,sehingga dibuat jembatan dari babu. Selain membantu masyarakat mendapatkan air, Dalam kunjunganya Dandim dan Kapolres Poso juga membawa bingkisan sembako untuk warga Dusun Patende.
Dandim dan kapolres mengapresiasi kinerja dan ide tiga pilar tersebut yang menunjukan sinergitas merka serta kepedulinya terhadap situasi mayarakat bawah sesuai dengan nawacita Persiden Jokowidodo. Kapolres dan Dandim berharap bisa menunjang taraf hidup masyarakat dari segi perekonomian, pendidikan serta kesehatan
“saya dengan kapolres mengapresiasi betul kinerja mereka karena ini menunjukan sinergitas Babinsa,Bhabinkamtibmas dan Lurah yang ternayata bisa mecetuskan ide sehingga bisa mengatasi kesulitan-kesulitan masyarakat bawah Sesuai nawacita Persiden. Pasalnya dari cerita masyarakat mereka kesulitan air bersih sejak 1966.Ide ini sunggu luar biasa betul-betul bersumber dari dalam hati mereka dengan melihat kondisi masyarakat. Semoga ini menjadi contoh di Poso dan Seluruh Indonesia”Kata Dandim 1307/Poso Dody Triyo Hadi saat di temui di sela-sela kunjunganya(30/10).
Sementara itu Kapolres Poso AKBP Bogiek Sugiyarto,mengatakan bahawa dirinya sangat mengapresiasi terhadap kinerja Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang telah peduli dilingkungan sosialnya mereka dalam artian memahami situasi apa yang ada dalam masyarakatnya salah satunya susahnya air bersih dan penerangan.
“Dengan peran Babinsa,Bhabinkamtibmas dan Lurah ini bisa diharapkan bisa membantu membantu perkenomian masyarakat,pendidikan serta kesehatan. Walupun masih serba seadanya tentunya saya dengan pak Dandim akan menyuarakan ketingkat pemerintahan dalam hal ini Pemda Poso untuk campur tangan mereka agar lebih maksimal” ujar Kapolres.