POSO, Buletinsulawesi.com- Pihak pemerintah Kabupaten Poso siap membantu warga Poso yang mengalami dampak konflik sosial di Wamena, Provinsi Papua. Kurang lebih Seratusan jiwa warga Poso saat tengah bekerja namun, karena konflik sosial di Wamena terjadi sehingga Bupati Poso menginstruksikan untuk warga Poso yang berada di Wamena agar mengunsi sambil menunggu suasana kondusif seperti biasanya.
Sebelumnya pada tanggal 01 Oktober 2019 Pemda Poso menerima informasi dari Ketua Kerukunan Masyarakat Poso di Wamena Ratna Tolembo yang menyampaikan bahwa kurang lebih 100 jiwa masyarakat Poso yang berada di Wamena telah di evakuasi ketempat yang lebih aman. Dari informasi tersebut Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu memerintahkan kepada jajaran terkait untuk mengambil langkah cepat mengatasi warga Poso yang berada di Wamena. Bupati melalui sekda membentuk Tim untuk menangani permasalahan tersebut dengan menunjuk Kadis Perhubungan Okto Lebang sebagai ketuanya
Kepada wartawan, Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu melalui Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Poso, Yan Edward Guluda mengatakan, Pemda Poso segera melakukan penjemputan di Pelabuhan Makassar untuk pegunsi warga Poso yang kini berada di Wamena, Papua maupun yang pada saat ini dalam perjalanan menggunakan kapal laut dari Sorong menuju Makassar
Kata Yan Guluda, jika berdasarkan pendataan yang dilakukan ketua kerukunan Warga Poso di Wamena, terdapat kurang lebih seratusan warga Poso berdomisili di Wamena.
Sementara terdapat 15 jiwa kini sedang dalam perjalanan melalui laut, dan direncanakan akan tiba di pelabuhan Makassar pada 5 Oktober mendatang.
Menurut Yan Guluda, sebanyak 15 jiwa pengungsi asal warga Poso itu terdiri dari anak anak, kaum perempuan serta kalangan lanjut usia. Penjemputan pengungsi asal Poso akan dibagi dalam tiga kelompok, sebanyak 45 pengungsi ke 2 dan kelompok ke 3 sebanyak 55 orang. “Melalui Kadis perhubungan Poso selaku ketua tim penjemputan sedang menuju kota Makassar, untuk menjemput warga Poso yang diungsikan nantinya tiba di kota Makassar,” ungkap Yan Guluda.
Untuk penanganan pengungsi, pihak Pemda Poso menyatakan akan sepenuhnya melakukan penangan secara maksimal. Bahkan langkah yang kini dilakukan berupa penanganan bersifat tanggap darurat, sehingga seluruh penanganan pengungsi fokus dan optimal.
“Seluruh para pengungsi setibanya di Poso, akan ditampung di Hotel Wisata Poso, ini kita lakukan agar mereka yang sedang menghadapi tekanan bisa sedikit lega jika kita tempatkan di hotel Wisata,” ucap Yan Guluda.
Yan Guluda menambahkan, peristiwa yang kini terjadi di Wamena merupakan konflik sosial yang sama sekali tidak terkait dengan isu keagamaan.