POSO,Buletinsulawesi- Ada 4 orang pegawai perusahaan PT Poso Energy (Bukaka) yang berada di Desa Sulewanan, Kabupaten Poso,Sulawesi Tengah positif mengkomsumsi barang haram jenis sabu.
Ini terbongkar saat Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Poso melakukan tes urine terhadap pekerja perusahaan tersebut, pada Jum’at 08 November 2019.
BNNK Poso melakukan tes urine terhadap 150 Karyawan PT Poso Energy (Bukaka). Hasilnya, sebanyak 4 orang karyawan dinyatakan positif mengkomsumsi narkoba. Dari Hasil tersebut pihak BNNK Poso akan menyurati pihak pinpinan dari hasil tes urine untuk mengambil langkah lebih lanjut.
Kaban BNNK Poso AKBP Sahidi mengatakan, bahwa melakukan tes urine di dua lokasi PT Poso Energy (Bukaka) 150 orang , yakni Poso 1 berjumlah 62 Orang hasilnya negatif, sementara di Poso 2 berjumlah 88 Orang dan 4 diantaranya Positif.
‘’Ya, dari hasil tes urine terhadap karyawan kita temukan 4 orang positif mengkomsumsi narkoba dan itu akan kita surati kepada pinpinanya sesuai hasil yang kita temukan’’ ujar AKBP Sahidi
Berdasarkan infomasi yang dihimpun 4 orang tersebut adalah karyawan tetap serta merupakan orang yang dapat diandalkan dan menjadi contoh yang baik kepada pegawai atau karyawan kontrak. Namun hal itu terbalik setelah dilakukan tes urine oleh BNNK Poso.
Poso, salah satu daerah terindikasi tempat peredaran gelap narkoba dan sejenisnya. Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Poso, AKBP Sahidi. Poso bukan lagi menjadi daerah transit peredaran narkotika. Namun daerah ini sudah merupakan salah satu daerah pasar peredaran narkoba jenis sabu.
Peredaran narkoba di Sulawesi Tengah sendir sangat mengkuatirkan karena peredarannya yang sampai menyentuh anak-anak.
Menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tengah pengguna narkoba di provinsi tersebut mencapai 36.495 orang atau 1,8 persen dari sekitar dua juta penduduk Sulawesi Tengah. Dari jumlah pengguna tersebut, hanya empat ribu orang atau 10,8 persen yang menjalani rehabilitasi.
BNN Sulawesi Tengah mengatakan sedang merehabilitasi 167 pelajar yang masih duduk di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) akibat kecanduan narkoba.
Berdasarkan data BNN Sulawesi Tengah, sepanjang 2018 terdapat 481 kasus narkoba yang berhasil diungkap dengan jumlah tersangka sebanyak 684 orang. Sedangkan pada periode Januari hingga Juli 2019, terdapat 277 kasus narkoba dengan 385 tersangka. Dari jumlah 12 lembaga pemasyarakat di Sulawesi Tengah, 50 persen penghuninya dilatarbelakangi kasus-kasus narkoba.
BNN menyebutkan jalur masuk narkoba ke Sulawesi Tengah itu berasal dari Gorontalo, Tarakan, Samarinda, Medan, Jakarta, Surabaya, Majene, Sidrap dan Soroako.
Mengutip hasil penelitian Universitas Indonesia dan BNN RI, Brigjen Suyono mengatakan prevalensi pengguna narkoba di Indonesia, yaitu 1,77 persen yang berarti terdapat sekitar 3,5 juta pengguna dengan tingkat kematian 30-40 orang setiap harinya akibat narkoba.