POSO- Bakal Calon Bupati Poso T Samsur yang maju lewat jalur perseorangan mengungkapkan rasa kecewanya terhadap kinerja petugas PPS saat melakukan verifikasi faktual jumlah KTP yang dimasukkan pasangan T Samsuri dan Toni Sowolino ke KPU Poso sebagai syarat dukungan untuk maju dalam Pilkada Poso pada 9 Desember 2020 nanti.
Perihal yang membuat Samsuri yang saat ini masih menjabat wakil Bupati Poso, kecewa adalah, sikap petugas PPS yang dikatakannya melakukan pertanyaan berulang ulang kepada warga yang memberikan dukungan padanya.
Pertanyaan yang berulang ulang itu menurut dia memberi kesan seperti intimidasi. Informasi adanya petugas yang bertanya berulang-ulang itu diperoleh berdasarkan rekaman yang diterima Samsuri dari tim pemenangannya.
Karena persoalan itu, tim pemenangan Samsuri-Toni akhirnya melaporkan indikasi intimidasi itu kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Poso. Samsuri berharap ada tindakan kongkrit yang dilakukan lembaga pengawas pemilu ini.
Ketua Bawaslu Kabupaten Poso Abdul Malik Saleh, sebagaimana dikutip dari beberapa media menyatakan, surat laporan yang disampaikan pasangan Samsuri-Toni telah ditindaklajuti sebagaimana ketentuan yang berlaku.
Terkait sikap petugas PPS yang disebut melakukan pertanyaan berulang ulang dalam proses verifikasi Faktual itu, Bawaslu telah menyurati pihak KPU Poso, untuk melakukan pembinaan kepada para petugas PPS yang melakukan verifikasi faktual di lapangan.
Namun Abdul Malik mengatakan pasangan Samsuri-Toni tidak melaporkan adanya ancaman seperti tidak akan mendapat BLT kalau mendukung Pasangan itu.